Jatuh bangun dengan linux

Mengenal dunia linux memang asyik, sekalipun sering jatuh-bangun. Ketika NIC tidak bisa dideteksi, ketika internetnya nggak bisa jalan, ketika file dan folder tidak bisa diubah sesuka kita seperti pada windows. Semuanya memberikan pengalaman baru yang mendebarkan.
Terakhir aku mencoba menginstal Debian 4 dan Apache 2.0 untuk dijadikan server intranet. Sampai sekarang aku belum berhasil memfungsikannya seperti yang diharapkan. Apache sudah jalan, sudah muncul "It works!" bila dipanggil lewat browser. Tapi yang belum kumengerti adalah bagaimana menambahkan file-file web ke "sana" karena folder var/www/ seperti tidak boleh diganggu gugat selain oleh root.
Pertanyaan lain adalah kenapa root tidak boleh menggunakan interface grafis, melainkan harus selalu memakai jendela terminal yang text-only?
Please help me...!

Flash Memory, kenapa datanya nggak hilang?

Pernahkah terpikirkan oleh anda, kenapa data yang disimpan dalam flash memory tidak hilang ketika aliran listriknya diputus, sedangkan data yang ada dalam RAM hilang begitu kehilangan tegangan listrik, sementara keduanya adalah sama-sama "memory"?
Ternyata jawabannya adalah karena flash memory mempunyai semacam tempat penyimpanan data yang unik. Uniknya karena bit yang akan disimpan atau dihapus hanya dapat melewati pintu masuk ruang penyimpanannya yang berupa sekat. Sekat ini hanya dapat dilewati data dengan bantuan tegangan listrik dalam voltase tertentu. Ketika flash memory dilepas dari komputer maka data yang ada di dalamnya "terperangkap" dalam ruang penyimpanan tersebut karena tidak ada lagi tegangan listrik yang dapat menariknya keluar. Begitu lo, kira-kira penjelasannya dalam bahasa yang disederhanakan.

Soft Opening

Dengan mengucapkan bismillaahirrahmaanirrahiim, hari ini Kamis, 22 Februari 2007, blog ini dibuka, dengan satu harapan, apapun yang didiskusikan di sini nantinya semoga bermanfaat untuk kita semua. Amin.